Reportase Sulut - Kampung Sarikelapa, Kelurahan Bitung Timur,
Lingkungan Satu, RT 003, Kecamatan Maesa, pada pukul 11.00 Wita diserang oleh segerombolan
pemuda yang tidak dikenal dengan membawa sajam jenis Samurai, Sabtu (24/01).
Dari informasi masyarakat Sarikalapa yang dihimpun
oleh Reportase Sulut bahwa, segerombolan pemuda tersebut memakai 2 mobil yakni,
Pick Up berwarna biru dan Angkutan Umum (Mikrolet) dan didalam mobil tersebut
banyak anak muda yang sudah menyiapkan beberapa barang tajam (Sajam) yang akan
melakukan penyerangan dikampung Sarikalapa.
Salah satu warga Sarikalapa yang hampir menjadi
korban yang bernama Ibang (28) mengatakan, pada waktu malam itu dia bersama
tiga rekannya lagi asik nongkrong dibelakang toko Jaya Makmur, tiba – tiba datang
segerombolan pemuda membawa sajam jenis samurai, sambil mengatakan “potong
padorang, jangan kase sisa, mendengar kalimat itu, kita deng tamang – tamang langsung
lari lantaran ada lia padorang ada bawa samurai dengan dorang pemuka ada tutup,
kong tu samurai dorang jaga kase kikis diaspal”.
Melihat beberapa pemuda yang membawa sajam samurai, kami
dikampung ini tidak tau apa maksud kedatangan mereka, padahal anak – anak dikampung
ini tidak pernah ada masalah dengan mereka, masalahnyapun kami tidak tau kalau
apa. Kalau dilihat mereka ingin membabi buta, makanya warga dikampung
sarikalapa langsung melakukan persiapan jangan sampai segerombolan pemuda ini
akan masuk kembali dikampung, diduga segerombolan pemuda tersebut berasal dari
kampung Winenet, pungkas Ibang.
Rocky Pontoan, Lurah Bitung Timur menjelaskan, dirinya
mendapat info dari Kepala Lingkungan (Pala) Jumat tengah malam, (23/01) pada pukul 01.00 Wita langsung datang kelokasi
kejadian, dan mencari tau apa pokok dari permasalahan sampai warga Winenet
melakukan penyerangan, makanya saya langsung telefon Polsek Maesa untuk
melakukan pengamanan jangan sampai ada serangan berikutnya.
Saya minta kepada masyarakat Sarikalapa jangan gampang
terprovokasi dengan hal ini, marilah kita menjaga Katibmas, dan serahkan
masalah ini kepada pihak berwajib untuk menanganinya, yang saya takutkan
masalah seperti ini akan berkepanjangan, dan akan mengarah ke Sara. apabila
sudah ada korban yang berjatuhan maka akan lebih sulit lagi untuk dimediasi, makanya
pemerintah akan mencari inti dari pokok masalahnya, biar masalah ini akan cepat
selesai, tutur Rocky.
Hilman Muthalib, Kanit Serse Polsek Maesa saat
dikonfirmasi mengatakan, kami sementara menelusuri pemasalahannya, dan pihak
kami juga sudah berkoordinasi dengan Polsek Aertembaga mencari tau siapa pemuda
– pemuda yang datang menyerang dikampung tersebut, yang jelas untuk saat
antisipasi hal – hal seperti ini kami dari pihak Polsek Maesa melakukan
pengamanan agar kedua kempung ini tidak
terjadi tawuran.