Dua Guru SMP Negeri 2 Lirung berhasil Terbitkan Buku -->

Iklan Semua Halaman

Dua Guru SMP Negeri 2 Lirung berhasil Terbitkan Buku

Senin, 04 November 2019
Guru Inspiratif, SMP Negeri 2 Lirung : Rosmin dan Kristian


REPORTASE SULUT.COM

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian” Demikian penggalan kalimat  Pramoedya Ananta Toer  sang Novelis ternama di Indonesia, seraya mengingatkan bahwa menulis adalah sesuatu yang penting dan bermakna. Hal ini tentu disadari betul oleh kedua guru yang keseharian nya mengajar di SMP Negeri 2 Lirung. Dibalik kesibukan mendidik dan mengajar, mereka masih dapat berhasil terbitkan buku, dengan judul “Menanti Fajar di Tapal Batas”.

Sesuai judul buku, menanti fajar di tapal batas, ide itu tertuang karena memang kedua guru itu keseharian nya hidup di wilayah perbatasan. Kabupaten Kepulauan Talaud, daerah yang tidak jauh berdekatan dengan negara tetangga, Filipina. 

Hidup dan menjadi pendidik di daerah perbatasan menyisip kisah dan pengalaman, kemudian dituangkan dalam kumpulan tulisan kisah inspiratif. 

Seperti kisah inspiratif yang ditulis Heidi Kristian Repi, S.Pd, Gr, bercerita tentang bagaimana merespons peserta didik yang sering terlambat datang  sekolah. Sebagai guru bimbingan dan konseling di SMP Negeri 2 Lirung, Kristian berbagi metode penanganan. Satu kutipan judul kisahnya menulisakan soal  “Hati seorang Sahabat” menarik untuk dibaca.

Isi buku dilengkapi cerita menarik lain nya. Ada kisah yang diceritakan secara terbuka, penuh gejolak perjuangan hidup. Dari melawan sakit parah hingga berjuang untuk sembuh dan kembali mengajar di sekolah. Kisah hidup itu ditulis oleh Rosmin W. Taare, S.Pd. Wakil Kepala Sekolah di SMP Negeri 2 Lirung  itu berbagi kisah inspiratifnya melalui pengalaman hidup melawan sakit hingga kembali sehat.  

Kedua kisah di atas sebagai gambaran dari sebagian kisah menarik lainnya. Masih ada kumpulan tulisan yang ditulis oleh beberapa guru yang penulisnya memang mengajar di daerah Kabupaten kepulauan Talaud.  Ada tujuh belas kisah menarik dapat  dibaca melalui buku yang diterbitkan oleh PT.Percikan Hati.  

Melalui kumpulan karya kisah inspiratif yang tercetak dalam satu buku itu, berkode ISBN, sejatinya diarahkan oleh Ikatan Guru Indonesia, Program Nasional Satu Guru satu Buku (SAGUSAKU) yang ditengahi oleh Pengurus IGI di Sulawesi Utara, sukses menghantar guru perbatasan menjadi penulis dan kini memiliki karyanya sendiri.