Fransiscus Engelbert Manumpil: Kesederhanaan yang Membawa Perubahan di Batas Negeri -->

Iklan Semua Halaman

Fransiscus Engelbert Manumpil: Kesederhanaan yang Membawa Perubahan di Batas Negeri

Jumat, 14 Februari 2025
Dr. Fransiscus Engelbert Manumpil, S.Pi, M.Env, Mgmt


MANADOPOSITIF.ID

Lautan biru Talaud menyambut pertama kali kedatangan seorang pemimpin baru. Dr. Fransiscus Engelbert Manumpil, S.Pi, M.Env, Mgmt, sewaktu tiba di Pelabuhan Melonguane, disambut dengan prosesi adat yang penuh makna pada Sabtu (2/11/2024). Tak ada kesan mewah, tak ada rombongan yang berlebihan. Hanya kehangatan masyarakat dan barisan pemangku kepentingan yang menaruh harapan besar pada sosok yang kini menjadi nakhoda Kabupaten Kepulauan Talaud.


Dari langkah awalnya, Manumpil menunjukkan bahwa ia bukan sekadar pejabat sementara yang hanya singgah sejenak. Ia datang dengan semangat perubahan. Sorotan tidak hanya tertuju pada penyambutan yang sakral, tetapi juga pada langkah pertamanya yang penuh makna: bukan ke kantor bupati, melainkan ke Desa Ambela, meninjau lahan pertanian masyarakat.


"Pemimpin harus melihat langsung apa yang dirasakan rakyatnya," ujar Manumpil dengan suara tegas namun bersahaja.

 “Pemerintahan ini bukan milik satu orang, bukan milik satu kelompok. Ini milik semua masyarakat Talaud."

Membangun dari Akar Masalah

Manumpil paham betul bahwa Talaud, sebagai kabupaten perbatasan, memiliki tantangan yang berbeda dari daerah lain. Infrastruktur yang terbatas, akses kesehatan yang belum merata, serta isu lingkungan yang sering terabaikan, menjadi tantangan yang harus segera dihadapi.

Tak butuh waktu lama, dalam beberapa pekan kepemimpinannya, Manumpil langsung membuat gebrakan.

1. Revitalisasi Kesehatan Perbatasan

Akses layanan kesehatan menjadi perhatian utama. Puskesmas di daerah terpencil mendapatkan perhatian khusus. Menumpil  menginstruksikan agar layanan kesehatan bergerak lebih cepat, tenaga medis diperkuat, dan distribusi obat-obatan yang sering tersendat kini diprioritaskan. Ambulans laut yang selama ini sering terbengkalai, mulai diaktifkan kembali agar masyarakat di pulau-pulau kecil dapat dengan cepat mendapatkan penanganan medis.


2. Gerakan Hijau Talaud: Menjaga Rumah Sendiri

Dengan latar belakang akademis di bidang lingkungan, Manumpil sadar bahwa Talaud adalah benteng hijau Indonesia di utara. Tanpa perlindungan lingkungan yang baik, ekosistem laut dan darat bisa terancam. Ia memulai program "Gerakan Hijau Talaud," mengajak masyarakat dan pelajar untuk aktif dalam pelestarian lingkungan. Pembabatan hutan tanpa izin diperketat, sampah plastik mulai dikendalikan, dan konservasi pesisir menjadi agenda utama.



3. Kepemimpinan yang Merangkul, Bukan Menguasai

Pengamat layanan publik daerah, Jeffrey Sorongan, menilai Manumpil sebagai pemimpin yang berbeda dari sebelumnya. “Beliau bukan pemimpin yang bekerja sendiri atau mendominasi. Ia merangkul, mengajak musyawarah, dan mendengar setiap elemen pemerintahan. Ini perubahan besar bagi Talaud,” ujar Sorongan.

Manumpil tidak ingin menjadi penguasa yang jauh dari rakyat. Ia sering hadir dalam pertemuan kecil di desa-desa, berbincang langsung dengan masyarakat tanpa sekat. Ia tidak datang sebagai pejabat, tetapi sebagai bagian dari mereka.



Menyiapkan tongkat kelanjutan kepemimpinan di Perbatasan

Momen penyambutan Manumpil di Pelabuhan Melonguane mungkin tampak sederhana, tetapi memiliki makna yang dalam. Ia hadir dengan langkah yang mantap, tanpa kemewahan, hanya dengan niat kuat untuk mengubah Talaud menjadi lebih baik.

Di wajah para tokoh adat, pejabat daerah, hingga warga biasa yang menyambutnya, ada harapan yang perlahan tumbuh.

Harapan bahwa Talaud kini tidak lagi terpusat pada satu sosok, tidak lagi bergerak di bawah bayang-bayang masa lalu. Dengan kepala dingin, hati yang merangkul, dan keberanian untuk membawa perubahan, Fransiscus Engelbert Manumpil telah menancapkan pijakan barunya di tanah perbatasan dan mempersiapkan daerah ini untuk kelanjutan pemimpin baru kedepan.