Gagal di Pilgub, Tapi Steven Kandouw Justru Makin Bersinar dalam Pelayanan! -->

Iklan Semua Halaman

Gagal di Pilgub, Tapi Steven Kandouw Justru Makin Bersinar dalam Pelayanan!

Jumat, 14 Februari 2025
Steven Kandouw 

MANADOPOSITIF.ID-

Sulawesi Utara baru saja melewati perhelatan demokrasi yang penuh dinamika. Di tengah hiruk-pikuk kemenangan dan kekalahan, satu nama tetap bersinar dengan keteguhan hati dan pelayanan yang tak tergoyahkan—Steven Kandouw. Meski hasil Pilgub Sulut tak berpihak padanya, Steven Kandouw kembali sebagai Wakil Gubernur, mengakhiri masa jabatannya dengan dedikasi penuh bagi masyarakat. Lebih dari itu, sebagai Penatua Gereja, ia semakin aktif dalam pelayanan umat Kristiani, membuktikan bahwa panggilan hidupnya jauh lebih besar dari sekadar panggung politik.

Dalam politik, kekalahan adalah bagian dari pertarungan. Namun, bagi Steven Kandouw, kekalahan bukan akhir, melainkan awal dari babak baru dalam pelayanannya. Sosok yang dikenal tegas dan merakyat ini tidak memilih untuk menyepi atau menjauh setelah hasil Pilgub diumumkan. Sebaliknya, ia justru menunjukkan energi yang luar biasa dalam pengabdiannya.

Sebagai Wakil Gubernur, Steven Kandouw tetap menjalankan tugasnya dengan maksimal hingga titik terakhir masa jabatannya. Tak ada kesan bahwa ia sedang menghadapi masa sulit atau berkecil hati. Ia tetap turun ke lapangan, menyapa masyarakat, mengawal program-program pemerintah, dan memastikan roda pembangunan berjalan dengan baik.

Namun, ada satu hal yang paling menyentuh dari perjalanan hidupnya pasca-Pilgub ini—peran besarnya dalam pelayanan gereja. Sebagai seorang Penatua, ia semakin aktif dalam membimbing umat, memberikan penguatan rohani, dan menjadi teladan dalam iman. Banyak yang terinspirasi oleh sikapnya, bagaimana seorang pemimpin yang baru saja mengalami kekalahan justru semakin menunjukkan ketulusan dalam melayani Tuhan dan sesama.

Pengamat politik Sulawesi Utara, Jeffery Sorongan, turut mengapresiasi sikap dan keteguhan Steven Kandouw. Dalam pernyataannya, ia mengungkapkan kekaguman terhadap spontanitas iman yang terpancar dari sosok Penatua Steven Kandouw.

"Kalah dalam pertarungan politik, tapi tidak akan mundur dalam melayani Tuhan. Salut dan bangga serta memuji spontanitas iman yang keluar dari Pnt. Steven Kandouw," ujar Jeffery Sorongan.

Momen Debat Cagub Sulut



Pernyataan ini menggambarkan betapa besar penghormatan yang diberikan kepada Steven Kandouw. Ia bukan hanya seorang politisi, tetapi juga seorang pemimpin rohani yang tetap teguh dalam panggilannya. Di saat banyak orang memilih untuk beristirahat atau bahkan menghilang dari publik setelah kalah dalam politik, ia justru semakin mendekat kepada masyarakat dan semakin menguatkan pelayanan iman.

Ada sebuah nilai kehidupan yang bisa dipetik dari perjalanan Steven Kandouw ini. Politik memang penting, tapi panggilan hidup jauh lebih besar. Jabatan bisa datang dan pergi, tetapi integritas dan ketulusan dalam melayani Tuhan serta sesama adalah sesuatu yang abadi.

Keluarga Steven Kandouw



Sulawesi Utara patut berbangga memiliki sosok seperti Steven Kandouw. Ia bukan hanya pemimpin, tetapi juga seorang inspirator bagi banyak orang. Dalam kalah dan menang, ia tetap menjadi pelayan bagi rakyat dan gereja. Keputusannya untuk tetap berbuat baik tanpa terpengaruh oleh hasil politik adalah bukti bahwa jiwa pemimpin sejati tidak diukur dari jabatan, melainkan dari pengaruh baik yang ia tinggalkan bagi masyarakat.

Steven Kandouw telah membuktikan bahwa melayani Tuhan dan sesama adalah panggilan yang tidak bisa digugurkan oleh politik. Sikapnya yang tetap berdiri tegak, tanpa dendam, tanpa menyerah, adalah cerminan dari seorang pemimpin yang tidak hanya hebat di pemerintahan, tetapi juga kuat dalam iman.